Selasa, 16 Februari 2010

CINTA

Kutelusuri jalan beraspal hitam pekat. Sesekali kulirik bocah-bocah berseragam sekolah,
Tak lama mataku tertuju pada sepasang remaja berseragam putih biru kedua lengannya saling bergandeng tangan
jari jemari lentik itu meremas erat. Erat saeakan tak ingin terlepas. Kuhampiri dia, kusapa, dan dia tersenyum.
Kutanyakan satu padanya.
"Apa arti cinta buat kalian?"

Dengan sedikit gemetar dia menjawab
"Ya cinta". Ku anggukan kepalaku hingga dahiku menyentuh leher
"CInta sejati buat kalian itu apa?"
"Cinta sejati buat kami e ,,," dia gelengkan kepalanya
"kenpa?' kataku ulang
"kita gak tahu, nanti juga kita belum tahu apa kami bisa jadi suami istri?"
Ku anggukan kembali kepalaku, kaki ini kembali menyeret langkahku pergi meninggalkan mereka berdua

Suatu ketika, Kutelusuri taman kota. Bunga-bunga tulip tertata rapi dalam potnya. Sambil keluarkan secarik kertas
Kusandarkan P**t*t ku disebuah bangunan yang menyerupai kursi panjang. Penaku telah mencorat-coret tak karuan setelah sebelumnya
terhenti saat kulihat sepasang remaja beranjak dewasa duduk tak jauh dari raga tuaku ,,,
Namun telinga si tua ini masih bisa menangkap suara dari bibir-bibir indah merekah. Sebaris kata-kata indah terucap dari sang kasih
merayu, memuja, dan memanja. Sang dara tersenyum mesra, jari mungilnya mencubit mesra sang kasih

Kaki rapuh ini menyeret tubuhku kehadapanya. Bibir hitam pecandu rocko ini tersungging senyum tipis menyapa.
Sejenak mereka terhenti risih, dan terusik akan kehadiran si tua ini.
Sang kasih bertanya "Ada apa pak?" merdu, dari tutur katanya terlihat sopan dan mecerminkan seorang yang berpendidikan
Kuberanikan diri untuk membuka mulutku walau malu, karena dua dari gigi atas ku telah tanggal.
"Apa artinya cinta buatmu nak?". Mereka saling memandang, sejenak alisnya berkerut. Terlihat dari lesung pipitnya seakan mereka menahan tawa.
Sang kasih menjawab. "Artinya cinta buat kami adalah perasaan saling mengasihi dan menyayangi". Aku sedikit puas dengan jawaban itu, Namun hatiku
masih ingin tahu lebih dalam tentang cinta. "Apakah cinta sejati itu ada, dan pada siapa cinta sejati itu sebenernya?". Dengan sedikit kebingungannya
Sang kasih menjawab. "Cinta sejati itu ada bila kita mencintai dia sepenuh hati yang mendalam, rela berkorban, dan tak ingin berpisah darinya walau
ajal menjemput". Sekali lagi kuanggukan kepala yang berambut hampir semuanya putih beruban ini."Lalu pada siapa cinta sejati itu sebenarnya?"
Kali ini sang dara menjawab, suaranya merdu, semerdu burung nuri. "Pada orang yang benar-benar kita cintai sepenuhnya". Kupalingkan wajahku
untuk menatapnya. kutelusuri setiap lekuk disana. Alis, mata, hidung,dan bibir mungilnya. Tak ada yang menarik disana situa ini menganggap
sang dara biasa saja, bukan bidadari yang di curi selendangnya oleh Jaka tarub, bukan Ken Dedes yang direbut dari tumenggung tunggul ametung
oleh Ken Arok, apalagi Mulan Jameela si makhluk tuhan yang paling sexy sejagad dunia musik. Kuangkat tubuh renta ini. sambil kuangkat tangan kananku,
bibirku mengucap salam dan kembali menyeret langkah kakiku menuju tempat kediamanku.

Saat raga ini tak bernyawa baru kutemukan artinya cinta. Cinta bukanlah sebuah kata indah. Bukan hanya perasaan saling mengasihi, dan menyayangi
Cinta sejati bukanlah pada orang yang paling kita ingat dalam hati. Cinta sejati ada saat kita pertama hembuskan nafas ke dunia,
Dan kutemukan saat terakhir hembuskan nafas kotor ini. Sesalku kenapa tak kucari cinta sejati saat nyawa ini masih melekat dalam tubuh yang hina.
Hanya cinta sesaat yang kudapat karena nafsu mengalahkan imanku.

0 Comments:

Post a Comment