Selasa, 16 Februari 2010

CINTA

Kutelusuri jalan beraspal hitam pekat. Sesekali kulirik bocah-bocah berseragam sekolah,
Tak lama mataku tertuju pada sepasang remaja berseragam putih biru kedua lengannya saling bergandeng tangan
jari jemari lentik itu meremas erat. Erat saeakan tak ingin terlepas. Kuhampiri dia, kusapa, dan dia tersenyum.
Kutanyakan satu padanya.
"Apa arti cinta buat kalian?"

Dengan sedikit gemetar dia menjawab
"Ya cinta". Ku anggukan kepalaku hingga dahiku menyentuh leher
"CInta sejati buat kalian itu apa?"
"Cinta sejati buat kami e ,,," dia gelengkan kepalanya
"kenpa?' kataku ulang
"kita gak tahu, nanti juga kita belum tahu apa kami bisa jadi suami istri?"
Ku anggukan kembali kepalaku, kaki ini kembali menyeret langkahku pergi meninggalkan mereka berdua

Suatu ketika, Kutelusuri taman kota. Bunga-bunga tulip tertata rapi dalam potnya. Sambil keluarkan secarik kertas
Kusandarkan P**t*t ku disebuah bangunan yang menyerupai kursi panjang. Penaku telah mencorat-coret tak karuan setelah sebelumnya
terhenti saat kulihat sepasang remaja beranjak dewasa duduk tak jauh dari raga tuaku ,,,
Namun telinga si tua ini masih bisa menangkap suara dari bibir-bibir indah merekah. Sebaris kata-kata indah terucap dari sang kasih
merayu, memuja, dan memanja. Sang dara tersenyum mesra, jari mungilnya mencubit mesra sang kasih

Kaki rapuh ini menyeret tubuhku kehadapanya. Bibir hitam pecandu rocko ini tersungging senyum tipis menyapa.
Sejenak mereka terhenti risih, dan terusik akan kehadiran si tua ini.
Sang kasih bertanya "Ada apa pak?" merdu, dari tutur katanya terlihat sopan dan mecerminkan seorang yang berpendidikan
Kuberanikan diri untuk membuka mulutku walau malu, karena dua dari gigi atas ku telah tanggal.
"Apa artinya cinta buatmu nak?". Mereka saling memandang, sejenak alisnya berkerut. Terlihat dari lesung pipitnya seakan mereka menahan tawa.
Sang kasih menjawab. "Artinya cinta buat kami adalah perasaan saling mengasihi dan menyayangi". Aku sedikit puas dengan jawaban itu, Namun hatiku
masih ingin tahu lebih dalam tentang cinta. "Apakah cinta sejati itu ada, dan pada siapa cinta sejati itu sebenernya?". Dengan sedikit kebingungannya
Sang kasih menjawab. "Cinta sejati itu ada bila kita mencintai dia sepenuh hati yang mendalam, rela berkorban, dan tak ingin berpisah darinya walau
ajal menjemput". Sekali lagi kuanggukan kepala yang berambut hampir semuanya putih beruban ini."Lalu pada siapa cinta sejati itu sebenarnya?"
Kali ini sang dara menjawab, suaranya merdu, semerdu burung nuri. "Pada orang yang benar-benar kita cintai sepenuhnya". Kupalingkan wajahku
untuk menatapnya. kutelusuri setiap lekuk disana. Alis, mata, hidung,dan bibir mungilnya. Tak ada yang menarik disana situa ini menganggap
sang dara biasa saja, bukan bidadari yang di curi selendangnya oleh Jaka tarub, bukan Ken Dedes yang direbut dari tumenggung tunggul ametung
oleh Ken Arok, apalagi Mulan Jameela si makhluk tuhan yang paling sexy sejagad dunia musik. Kuangkat tubuh renta ini. sambil kuangkat tangan kananku,
bibirku mengucap salam dan kembali menyeret langkah kakiku menuju tempat kediamanku.

Saat raga ini tak bernyawa baru kutemukan artinya cinta. Cinta bukanlah sebuah kata indah. Bukan hanya perasaan saling mengasihi, dan menyayangi
Cinta sejati bukanlah pada orang yang paling kita ingat dalam hati. Cinta sejati ada saat kita pertama hembuskan nafas ke dunia,
Dan kutemukan saat terakhir hembuskan nafas kotor ini. Sesalku kenapa tak kucari cinta sejati saat nyawa ini masih melekat dalam tubuh yang hina.
Hanya cinta sesaat yang kudapat karena nafsu mengalahkan imanku.

Kumpulan sastra

KASIH (Bawalah Aku)


Indahmu di hatiku
Tersimpan cerita, cinta kita
Bawaku bersamamu
Bawa anganku, dalam mimpimu

Sandarkan hatimu
Dalam peluku, sadarkan aku
Genggam erat hatiku
Usir sepiku, tepis rinduku

Kasih ,,, bersamamu s'lalu
Kasih ,,, damaikan hatimu
Kasih ,,, sepiku tanpamu
Kasih ,,, bawalah aku

Bawaku bersamamu
Peluk tubuhku, dengan cintamu
Kasih ,,,
Bawalah aku


PENGORBANAN CINTA


Setetes racun kan ku teguk
Untukmu Julietku
Seribu candi kan ku bangun
Dalam semalam Roro Jonggrangku

Kurela menjadi lutung kasarung
Untukmu Purbasari

Tak mungkin ku curi selendangmu
Untuk bisa memelukmu Dewi Nawang Wulan
Tak mungkin kubunuh tumenggung
Agar kau menjadi miliku Ken Dedes

Adakah cara selain itu
Tanpa harus ku mati,
Menjadikan kau arca tak bernyawa,
Dan milikimu karena nafsu

Kurelakan habis bulu keleku
Oh ,,, Delillah


MENGGAPAIMU

Dalam mimpiku selalu ada dirimu
Dalam hatiku terukir indah namamu
Rasa yang tiada peranah aku ungkapkan
Biar kusimpan didalam hati ini

Namunku ,,, mencoba untuk mengerti
Tetapi ,,, mengapa engkau pergi, tinggalkanku

Izinkan aku untuk selalu didekatmu
Dan biarkan aku menggapaimu
Untuk menemani hidupku


SATU DASA WARSA

Andaikan waktu bisa kembali
Kuingin masa sepuluh tahun dulu
Dimana saat itu pertama kulihat cantikmu
Saat matamu tajam menghujam hatiku

Andaikan waktu bisa kembali
Kuingin masa sepuluh tahun dulu
Dimana kutemukan tambatan hatiku
Ucapmu takan pernah tinggalkanku

Sadarku, buyarkan lamunan
Hatiku, tinggalkan kenangan
Mimpiku, Jadikan kenyataan
Langkahku, Menjemput harapan


SENANDUNG LIRIH TENGAH MALAM

Adakalanya cinta buat kita terluka
Disatu sisi cinta bisa buat kita lupa
Lupa akan luka yang tergores di hati
Tinggalkan cerita duka yang mendalam

Saat remaja bercinta
Tak kenal arti cinta
Hanya semanis rayuan mesra
Dan sepenggal kisah canda, tawa bahagia

Diatas gawang rumah
Bertengger sepasang merpati putih
Keduanya bercumbu
Dan berucap untuk saling setia

Sang jaka berkata
Dara, Setinggi dan sejauh ku terbang,
Pastikan hinggap mendengar kepak sayapmu

Kuingin seperti si putih
Yang setia untuk sehidup semati
Takan kuikuti langkah si jalu
Di saat sang babon erami telornya
Dia sibuk cari babon baru


NYANYIAN PANTAI


Kunikmati semilirnya angin
Saat mentari pancarkan teriknya
Hembuskan, sejukan
Mengibaskan anak rambut hitam tergerai

Derai ombak menyapu pasir putih
Berlari kecil kepompong laut
Sembunyi ,,,
Menutup diri dalam cakangnya

Berdiri tegak karang batu hitam
Tak goyah terhantam gelombang
Sampan nelayan di tengah segara
Seakan tenggelam di telan ombak

Ikan teri berenang ketepi
Berarak, bergerombol
Tampakan kebahagiaan
Dalam dunia yang mempesona

Selasa, 09 Februari 2010

Sebening embun pagi

Cerita ini kiriman dari Kiki Widiastuti Akbar
mengisahkan tentenang "elegi cinta remaja" yang tak pernah mengenal usia, status, dan materi. Cinta memang Indah untuk di bicarakan, Cinta datang Tanpa Kita sadari. Hanya dari sebuah perhatian kecil, cinta itu bisa tumbuh dalam hati. PENASARAN"!!? Mari kita baca ...

Anna mencatat alamat itu di selembar kertas. Dia tidak tahu dimana itu, tapi dia kenal seseorang yang tahu, dan mungkin mau mengantarnya. Arif, cowok yang baru dikenalnya dua minggu yang lalu, bukan, sebenarnya sudah lebih dari sebulan yang lalu. Tapi baru dua minggu yang lalu cowok itu menelponnya. Tengah malam, tepatnya jam 12.15, waktu yang sangat keterlaluan untuk menelpon menurut Anna. Makanya dia tidak mengangkatnya. Tapi pagi harinya dia menelpon balik ke nomor itu, dan akhirnya dia tahu, yang menelpon tengah malam adalah Arif, orang yang dia temui lewat chating dua minggu sebelumnya, dan sebenarnya Anna sendiri sudah hampir lupa. “Iya aku tahu, nomorku gak penting, makanya gak di catat”, kata Arif waktu Anna menanyakan dia siapa, sampai akhirnya Anna ingat Arif itu yang mana. Cowok berumur 25 tahun, dan mengaku memiliki usaha supplier, tinggal di sekitar daerah kampung rambutan. “Nah..Arif pasti tahu alamat ini” pikir Anna. Dia menelpon Arief beberapa kali, tapi tidak diangkat, akhirnya dia menulis sms “de, maaf menganggu, aku mau minta tolong, bisa telpon?” Sekitar satu jam kemudian Arief menelpon.
“Ada apa kak?” sapanya dari seberang sana, “aku mau minta tolong”.”Minta tolong apa?”” Kamu tahu alamat ini gak ?” Anna menyebutkan alamat di catatannya, “Tahu kak, kenapa?” “Aku mau ketemu temanku, dia kerampokan dan butuh uang buat pulang ke Jawa, dia menungguku di alamat ini, kamu bisa antar? Tapi kalo kamu sibuk gak apa – apa, kasih tahu aja” Anna agak tidak enak hati meminta Arif mengantarnya karena dia sendiri belum pernah bertemu Arif sebelumnya. “Iya kak, bisa, nanti kakak tunggu saja aku di Tamini square” Arif memberi tahu rute dan bis apa yang mesti Anna naiki untuk sampe ke sana. Jadi sepulang kerja Anna langsung menuju tempat yang dibilang Arif, dan sebelumnya juga menelpon temannya untuk menunggunya di tempat itu sekitar jam 8 malam. Anna sampe di Tamini square, dan menunggu Arif, dia sendiri bingung bagaimana tampang arief sebenarnya, ini bukan kebiasaannya bertemu teman chating. Dia tidak pernah mau jika salah satu teman chatingnya mengajaknya ketemuan. Tapi ini, dia yang meminta Arif menemuinya. “ini kan terpaksa, demi menolong teman” bisiknya dalam hati. HPnya bordering, Arif menelpon “ Dimana Kak? Aku naik motor, pake jaket orange di halte depan Tamini” Anna melihat kedepan, Cowok dengan jaket orange, itu dia “Hai” sapa Anna “Maaf ngerepotin, aku tahu kamu sibuk harus belanja dan….” “Udah kak, naik dulu aja, nanti aja ngomongnya” Anna merasa tidak enak hati Arif memotong basa basinya, tapi dia langsung naik ke belakang motornya dan Arif melaju lumayan kencang ke Alamat yang diberikan Anna. Anna membisu sepanjang jalan, Arif ngebut sekali, Anna takut naik motor, dulu dia sering marah kalau Aldo mantan pacarnya yang ia pergoki selingkuh enam bulan lalu mengajaknya ngebut. Tapi dia baru mengenal Arif, lagi pula mungkin Arif buru – buru, jadi dia diam, masih untung diantar, begitu pikir Anna.
Alamat itu rupanya semacam terowongan, ada beberapa tukang durian di kanan kiri terowongan itu, dan juga penjual poster. Hampir setengah jam Anna dan Arif menunggu teman Anna, obrolan yang keluar lancar seperti mereka telah berteman lama. Anna baru menyadari. Tampang Arief berantakan. Dia memakai sepatu bola, kaos oblong dan celana jeans. Rambutnya tidak beraturan, dan wajahnya banyak ditumbuhi jerawat. Matanya bulat besar, dan dari penerangan lampu sorot, Anna melihat bola mata Arif berwarna coklat. Secara keseluruhan Arif bukan tipe Anna begitu yang ada di pikiran Anna. Tapi Arif begitu hangat dan ceria, dia merasa sudah lama mengenal Arif, dan jarang Anna menemukan perasaan seperti itu pada kali pertama bertemu seseorang.
Setelah teman Anna datang dan urusan selesai. Arief mengantar Anna ke terminal, Anna sebenarnya menolak, karena dia tahu kegiatan Arif setelah ini, masih harus belanja hingga mungkin hampir pagi, seperti yang sering Arif ceritakan, tapi karena sulit menemukan Angkot menuju terminal, Anna mengiyakan tawaran Arif. Sepanjang jalan menuju terminal, Arif bernyanyi, Anna tersenyum senyum sendiri mendengarnya “Gak nyangka, suara kamu bagus ya dek?” “Baru tahu kak..hahahaha, aku kan gak mau aja ikut Indonesian idol.” Jarak terasa begitu dekat, tidak ada rasa canggung, tidak ada kekakuan, semua begitu alami, mengalir dalam obrolan mereka.
Anna baru saja selesai mandi, ketika HPnya berdering, ternyata Arif menelpon “ Ya dek..” “ Kok gak nelpon kak kalo udah nyampe?” “ Belum dek, ini baru selesai mandi..” Arif jadi sering menelpon Anna, dan tanpa sadar Anna sering mengharapkan telpon dari Arif. Kadang tidak sadar mereka berbicara berjam jam di telpon, kadang Arif menelpon sejak tengah malam hingga menjelang pagi, dan Anna tidak pernah menolak telpon Arif satu kalipun.Mereka membicarakan apa saja, pekerjaan, teman teman, para mantan pacar, semuanya begitu menarik untuk dibicarakan. Anna mulai gundah dengan persaannya, Arif tiga tahun lebih muda darinya, dan pantangan buat Anna untuk jatuh cinta dengan cowok yang usianya lebih muda, meskipun itu Cuma hitungan bulan, tapi Arif, 3 tahun. Tidak di usianya yang sudah 28, dan tuntutan menikah dari ibunya.
Suatu sore Arif mengajak Anna ke kafe temannya, di sana mereka mengobrol tentang pekerjaan Arif dan keluarganya sampe larut malam. Arif mengantar Anna pulang jam 2 pagi. Sepanjang jalan Arif menggenggam tangan Anna. “Kita kaya orang pacaran ya dek..” Anna mencoba mengusir perasaan aneh dalam hatinya dengan bercanda. “Aku sayang sama kakak…” Anna terdiam mendengar perkataan Arif. Dia tidak mau membuka pembicaraan. Mereka membisu sampai di depan Kost Anna. “Makasih ya kak, sudah mau denger curhat aku.” “Iya dek..sama sama..”
Setelah hari itu, mereka jadi sering ketemu, Sepulang kerja Anna menemani Arif belanja keperluan toko supliernya ke supermarket, atau hanya sekedar mengobrol dan karoke bareng. Anna merasa keceriannya kembali. Arif cowok yang lucu dan periang. Bersamanya hari hari buat Anna jadi tidak pernah membosankan. Suatu siang, Arif menelpon Anna. “Lagi sibuk nggak kak?” “Nggak kok..kenapa..??” “Menurut kakak, kenapa kita gak pacaran?” Anna kaget Arif menanyakan hal itu, “karena umurku 28 dan kamu 25, aku sudah mau cari hubungan yg serius, dan kamu masih ingin main-main” “Ya..kakak benar, menurut kakak, kalo aku lebih tua dari kakak, apa kita akan pacaran?” “mungkin..” jawab Anna “Pasti..” jawab arif. “Aku sayang sama kakak..dan aku tahu kakak sayang sama aku.” Anna diam mendengar perkataan Arif. Ia membenarkan perkataan Arif. Hati Anna memang sudah menjadi milik Arif, entah sejak kapan, yang ada di hati Anna adalah Arif. Entah sejak kapan, Anna selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk anak itu. Dia tidak pernah bertanya, tidak pernah complain. Buat Anna, asalkan dia bisa melakukan yang terbaik bagi Arif, dia akan sangat bahagia.

Bersambung ...

Nb : kaka wid, di tunggu kiriman selanjutnya
ke email yang itu aja
papperrocko@live.com

Kamis, 31 Desember 2009

Selarik Cahaya Kuning

Gerimis sore itu membasahi bumi.Langit kelam di selimuti awan di jalanan kota beraspal Kota Simpanglima - kebumen. Kendaraan merayap pelan, merambat menyisiri rintik hujan, Didalam sebuah bus kota jurusan jogja seorang pemuda gondrong duduk di tepi jendela sambil m,emandang ke arah luar. Disela kakinya terselip sebuah gitar merek "KAPOK"

"mo turun mana lo ndrong?" Tanya sang kondektur.
"nanti pak, turun terminal !" Jawab si gondrong, sementara sang kondektur cuma nyengir.
"UDah dapet banyak?". lanjutnya
"bisa lah buat beli-beli rokok mah". jawabnya nyengir

Iyan seorang pemuda gondrong, terlahir dengan darah seninya, jiwa seni yang tertanam dalam jiwa dirinya. Seniman yang berkarya di jalanan, Seniman yang terabaikan, Seniman yang hanya mendapatkan hasil dari karyanya dengan nilai perak. Bukan nilai perak yang dia harapkan kalau hanya dari rasa simpatisan penikmat seni. Tapi, sebuah ucapan pujian yang tulus dari lubuk hatinya, itu cukup untuk menambah semangatnya untuk terus berkarya.
*****************************

Terminal tipe - A kota Kebumen, Sore itu ramai di banjiri para pemakai jasa angkutan. Dari suasananya terlihat kalau mereka adalah para pemudik dari kota jakarta yang pulang kampung hanya untuk menikmati hari libur natal dan tahun baru.

Iyan tiba di terminal lalu menyandarkan gitarnya di balik tembok sebuah warung, kemudian dia menyandarkan p*n*t*tnya di kursi plastik.
"mbak, kopi ya !" pesannya. Sementara si mbak cuma anggukin kepala dan mulai membuatkan kopi pesanan iyan.
"WOI ........... ! Yan ". Sapa seorang yang gak kalah gondrongnya. "Udah lama ?" sambungnya
"HI ... lumayan nyil" Jawab iyan. "ne aja udah setengah gelas kopi abis".
Pemuda yang di panggil unyil duduk disampingnya diapun memesan segelas kopi. SEdang asik mereka ngobrol, bus yang mereka tunggu mulai memasuki terminal bus kota yang sudah memiliki NAMA terbang yang telah beroperasi selama 25 tahun ini adalah salah satu bus kota ladang penghasilan untuk para seniman jalanan khussunya "FORSEJAKA". Iyan mulai masuk bus jurusan P. Ungu, Setelah sebelumnya sedikit berbasa-basi yang istilah kerennya MC gitu lagh Iyan mulai memetik senar-senar gitarnya.

Dalam hatiku selalu ada dirimu ...
Dalam mimpiku terukir indah namamu ...
.....
.....
Namunku, Mencoba untuk mengerti ...
Tetapi mengapa engkau pergi ...

****************************

"Yan ... "Teriak seorang pemuda di seberang
"Setan lo kie ! ga sah tereak-tereak napa ?" Jawab iyan dalam obrolanya melalui handphone
"Yan, lo harus kebandung hari-hari ini juga !" perintah yukie
"gila lo, main perintah aja" lenguh iyan. "da pa mangnya ?"
"gini yan ..."
****PANCO : ;)) nie penulis t*l*l kali ya, cerita panjang lebarnya kok ga ditulis ?!!"
PENULIS : Sorry co gue lagee males nulis pokoknya inti dari cerita yukie adalah "seminggu lagi bakal ada audisi band indie, kita kirim demo CD track dulu terus baru kita ikut audisi ."
****Panco :"Setan ...!!! Itu lo tulis"
****Penulis : "wakakakakakakaka ..." (nyengir)
"Bukan nya seleksi dolo?". Tanya iyan Gak jelas. "Mang lo dah kirim Demo nya?"
"Itu dia ...!" Jawab yukie
"Alhamdulillah . ya Allah!". Ucapsyukur iyan. "Selarik cahaya kuning terlihat di mataku"
"Ya ud cepetan beres-beres trus lo langsung cabut mari !!!" Perintah yukie
"Oke... Siap bos ! tapi gak hari ini, besok pagi gue cabut pake kereta". jawab iyan "I don't have money alias bokek". sambungnya
"Serah lo dah, pokoknya seminggu lagi lo harus udah siap, disini kita latihan tanpa lead guitar, cuma buat ngatur tempo doank sich". terangnya panjang lebar
"Ya ..ya"
"Ya udah, gue tutup dolo ya ?" pamit yukie "gue mo ketempatnya eris dolo" Lanjut yukiesambil memutus telephone
"Dasar ... dateng gak di minta, pergi kabor gitu aja" Gumam iyan "Mendinglah dari pada minta pesangon". Sambungnya
Iyan meletakan handphone di meja. tubuhnya di hempaskan di atas kasur, matanya menerawang jauh ... jauh dan entah apa yang dilamunin nya.
****************************

Rintik air hujankembali mengguyur bumi. Hujan di awal bulan januari ini memberikan suasana damai di hati. Didalam sebuah rumah pangung berbilik anyaman dari bambu
ciri khas rumah adat sunda. Iyan, Yukie, Eris dan anak-anak javes band
diam termenung tanpa kata. entah apa yang mereka renungkan
"Ini gak adil !!!" eru eris memecah kehenginan, berdiri lalu menyulut sebatang rokok.
"Bener ... !" sambung yukie. "Padahal aksi mereka jauh di bawah kita". Gerutunya.
Iyan menghembuskan asap rokok dari dalam lubang hidungnya mirip banteng liar. Iyan masih diam membisu. Dan terus saja menikmati rokoknya
"kenapa masih aja ada permainan di balik layar?" tanya yukie.
Iyan mematikan batang rokoknya kedalam asbak, menyeruput kopi kopi susu panas dan meletakan kembalidi atas meja.
"kie ,, ris !!! kali ini iyan angkat bicara. "Ini belum nasib kita, jalan kita masih panjang, masih banyak event-event model gitu, audisi, dan tetek bengek lainnya"
Terus ...?" tanya mereka berdua
"Kita mesti gimana yan"? tanya eris
"terus berkarya dan berkarya" jawab iyan seorang seniman sejati takan pernah terhenti hanya karena kerikil melukai, seorang seniman sejatiakan lebih banga jika karya - karyanya bisa di nikmati oleh orang banyak dan di hargai". sambungnya
"Satu lagi .. !!!" lanjutnya
Seorang seniman sejati tidak haus akan ketenaran, kepopuleran,tapi sebuah pujian untuk hasil karyanya yang membuat seorang seniman itu semangant untuk terus berkarya, semakin banyak pujian semakin tingi harga jual karya - karyanya.

Rabu, 30 Desember 2009

SYAIR SATUKAN CINTA

Saat hati terasa menjauh
Hidupun serasa sunyi
Saat mawar ini layu
Hidupun seakan mati


Sepi ,,, Sunyi ,,,
Yang kini kurasa
Musnah ,,, Sirna ,,,
Dan jauh menghilang


Adakah bunga Edelweis untuku"?
Tanda cinta nan abadi


Seputih salju dikutub utara
Sebening embun dikala pagi
Sedalam dan luasnya samudra biru
Cintaku untukmu


Jika kaulah belahan jiwaku
Nafas dalam hidupku
Serpihan tulang rusukku
Maka satukanlah hati yang saling mencintai ini

By : Panco papperrocko

Sabtu, 26 Desember 2009

Satukan Cinta Part 1

Suara kereta api menderu mengiringi lagu Clasicnya Dan byrd Boulevard. Seorang pemuda Gondrong duduk dikekat pintu gerbong kereta. Sebuah gitar merek SANDER
****Panco :" Sander ... "!!! wkwkwkwk Evan kali sander".
Tersandar di pinggiran gerbong kereta. Sesekali asap tebal mengepul dari sebatang rokok di ujung bibirnya. Kerata api Bandung – Jakarta baru saja melewati Stasiun Purwakarta.
"Karcis – Karcis . . . !!!".
Terdengar suara kondukter berteriak di tengah bisingnya suara kereta.
"Karcis mas ?". Kata seorang kondektur pada seorang penumpang.
"Hai ... Karcis lo mana Gondrong ?"
Merasa di panggil si pemuda itu berdiri dan menghampiri sang kondektur
"Ga ada pak ... !!!". Kata pemuda itu enteng.
"Ga ada gimana maksud lo!". Jawab sang kondektur. "Lo numpang harus beli tiket dong," Sambungnya.
"Mang lo mo kemana bocah?" Tanya kondektur satunya.
"Jakarta pak".
"Ke jakarta tanpa tiket!!!". Keduanya serempak "Lo juga ga punya KTP?".
"Kalau KTP ada pak" Jawab si pemuda sambil membuka dompetnya.
"Iyan"JV"S ... kec.Jatinangor sumedang – Jawa barat". Gumam sang kondektur sambil membolak – balikan KTP itu.
"Memang ada urusan apa lo mo Kejakarta?".
"Biasa pak, main aja !".
"Di jakarta punya Saudara?". Iyan cuma menggelengkan kepalanya.
"Ya sudah mumpung kita lagi baik, kali ini lo kita biarkan, Tapi ... ". Potongnya.
"Lo ada sedikit duit khan?".
"Ada pak” Sambil merogoh saku celananya. “Mang ada apa pak, mo nambahin ya?"
"Nambahin pala lo peyang !!!". Jawab sang kondektur sambil mendorong kepala Iyan.
"Pengganti karcis bego !!! Goceng aja".
Iyan mengambil uang di saku celananya dan langsung menyerahkan uang lembaran lima ribuan. Sementara itu sang kondektur berlalu memeriksa karcis penumpang yang lain.
"Karcis ... Karcis".
"Indonesia kapan mo maju kalau penduduknya aja kaya gini". Gumam Iyan.
**** Panco :"Sama aja, lo juga ya ... ga mo tertib numpang ga mo beli karcis”.
****Penulis "???"

*********************

Kereta api express class ekonomi Serayu (Cikuja) merambat pelan tapi pasti meninggalkan jauh kota Purwakarta. Para penumpangpun sudah banyak yang terbuai oleh mimpi - mimpi, diiringi suara musik yang di hasilkan oleh gesekan rel dan roda - roda kereta.
"Jatinegara nyambung tanah Abang" gumam iyan "syet dah ... ! muter² gue!" gerutunuya.
"Kenapa bang?" Tanya salah seorang penumpang di sebelahnya.
"E ... anu" Jawab iyan sambil garuk² kepalanya yang gak gatal "Ini badan gue pegel² bang" jawab iyan sekenanya.
" Ooo ... !" Si Abang memonyongkan bibirnya persis kaya ****** Ayam.
Kereta terus berjalan dan tak lama tiba di stasiun JATINEGARA . Iyan iyan beranjak turun. Dengan gitar di punggungnya, Iyan melangkahkan kakinya ke arah timur mencari jalan keluar yang tak berpagar.
**** Panco :"Dasar !!! Ciri² orang indonesia yang tak patut di contoh"
**** Penulis :"???"
Iyan menyetop angkot jurusan Kp. Melayu - Senen di Kp. Melayu dia naik mikrolet jurusan Kp. melayu - Tanah Abang.

Tanah Abang. Gak tahu apa tu artinya Tanah Abang. Yang pasti setiap daerah punya cerita dan legendanya masing². Saat ini iyan telah tiba di stasiun Tanah Abang. Setelah membeli karcis kereta jurusan Jakarta Kota - Merak seharga lima ribu perak, dia mampir di warung kopi sambil menunggu datangnya kereta.
"Kopi mbak satu!" Pesan iyan sambil menyandarkan gitarnya di tembok warung.
"Kopi apa bang?" tanya si mbak dengan logat bataknya yang kental "Kopi susu, kopi item, atau kopikir - pikir sendiri dulu la bang" sambungnya ngledek. Iyan nyengir dengar kata² yang baru saja terlontar dari bibir si mbak yang maaf Sedikit kelebihan kebawah alias Dower.
"Yah si Mbak ini malah ngledek" balas iyan sambil cengar - cengir. "kopi susu boleh, kopi item juga boleh mbak". pesannya kemudian.
"pastinya susu apa ini?"
"kopi susu aja mbak"
"Na gitu la bang ! jelas" kata si mbak kemudian sambil membuatkan kopi pesanan iyan. iyan cuma tersenyum sambil menyulut sebatang rokok iyan mulai menyeruput kopi susu panas buatan si mbak.
Selang 30 menit kereta yang ditunggu tiba. Iyan bergegas naik keatas gerbong kereta dan berdesak - desakan dengan penumpang lain. Tak lama kereta berjalan meninggalkan stasiun Tanah abang



Merak - Banten Kota industri terbesar di pulau jawa. Terletak di paling ujung barat sebelah utara tepatnya di arah barat laut gitu lah menurut ilmu geografi SD.
Krakatau steel salah satu pabrik baja terbesar di indonesia. Selain itu pelabuhannya, yaitu pelabuhan Merak merupakan sarana perhubungan laut antara pulau jawa dengan sumatra.
Cukup luas daerah banten yang sekarang sudah menjadi propinsi sendiri ini. Anyer dengan pasir putihnya terhampar luas mengitari pantai di selat sunda ini. Seakan menghiasi indahnya panorama pantai perairan Indonesia. Pandeglang dengan pegunungannya menjulang tinggi kelangit. Serang dengan banyaknya peninggalan bersejarah Zaman Kerajaan menjadi cikal bakal tanah banten.
Cilegon yang sebenarnya mungkin, Gue rasa ( penulis - red) layak untuk menjadi pusat kota banten. kenapa? mari kita tanya pada rumput yang bergoyang.
**** Panco :" ebiet lo ...!"
**** Penulis : Yo ben dari pada ebeg lo!"
Saat ini iyan telah menjejakan kakinya di kota cilegon di depan sebuah mall di berdiri sambil sesekali matanya melirik arah kanan - kirinya. Dari kejauhan seorang gadis mungil berambut panjang ikal melangkah pelan ke arah dirinya.
"Iyan ...!" Serunya
"Nu ...!" iyan pun ikutan kaget. Dipeluknya tubuh mungil si gadis. untuk melepaskan kerinduan yang mendalam.
**** Panco : "neng leh knalan ga?"
**** Penulis : "apa - an si lo co?"
**** Panco : " woy lo penulis bego !!!" Siapa nama tu gadis t*l*l?"
**** Penulis : " he ... he ... iya sory gue lupa, namanya NUNU JALESVEVA"
"kok ga sms nu dulu?" Sambil melepas pelukan iyan.
"Maaf ... !!!"
"Ya udah, langsung kerumah aja yuk!" ajaknya sambil menggandeng tangan iyan.
Mereka berdua berjalan bergandengan menyebrangi jalan menuju rumahnya Nunu Jalesveva yang tak jauh dari area mall tadi
"nu belom kerja?" tanya iyan di sela² perjalanan. Sementara yang di tanya cuma menggelengkan kepalanya. Iyan tak meneruskan lagi pertanyaannya. Selanjutnya mereka berdua saling diam membisu selama perjalanan menuju rumah.
"Ayo masuk yan?!" ajak nunu jalesveva sambil membukakan pintu. "Duduk aja dulu yan !" nunu mempersilahkan iyan
"aku buatkan minum ya?"
Nunu pergi kebelakang tak lama kemudian dia telah kembali dengan membawa dua buah gelas ES syroup dan satu toples makanan ringan.
"Diminum yan!" Nunu mempersilahkan.
Iyan menyeruput ES syroup yang di buatkan oleh sang kekasih.
"Pada kemana nu kok sepi?" tanya iyan sambil menytulut sebatang rokoknya.
"Ya gini yan ...!" desahnya sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. "Yan maafin nu ya, nu gak kasih tahu kamu dulu kalau aku ... "
"Udahlah nu yang penting kan kita masih bisa ketemu" potong iyan
Nunu Jalesveva cuma anggukan kepalanya. Sementara itu dua beningnya jatuh membasahi pipinya. Iyan mendekat dan mengusap dua bening yang jatuh menetes dari mata indahnya.
"Nunu kenapa?" tanya iyan. Yang di tanya cuma gelengkan kepala sambil mengusap kembali pipinya sendiri.
"Kamu gak tahu yan" kata nunu dalam hatinya
"Andai kamu tahu yan kalau sebenarnya papa gak setuju dengan hubungan kita" hatinya semakin teriris untuk menerima kenyataan pahit dalam hidupnya di dunia percintaan. Dunia yang penuh kasih sayang, Kata² rayuan gombal, tujuan mulia, dan lain sebagainya.
Nunu Jalesveva memeluk erat tubuh kekasihnya Iyan makin bingung dengan keadaan itu.
"Kamu kenapa tah nu?" tanya iyan sambil memegang kedua bahu nunu jalesveva.
nunu menundukan kepalanya
"Ayo cerita geh nu!" desak iyan setengah memaksa.
"Yan ..." suaranya terputus. "Sebenernya nu gak betah tinggal ma papa, nu lebih betah tinggal sama mama"sambungnya
"Maksud nu, tinggal di cilacap sama mama dan oki?".
Yang di tanya cuma angukan kepala.
"Ya udah, kenapa gak minta pamit pulang ma papa aja?"
"Gak semudah itu yan!" Gerutunya sengit sambil menepis tangan iyan.
"Maksud nu ...!" Iyan kaget.
Nunu makin bingung dengan pertanyaan iyan. Dia gak mungkin cerita yang sebenernya sama kekasih yang di cintainya itu.
"Papa maunya nu kerja di sini aja" jawabnya kemudian singkat.
Iyan jadi ikutanh bingung. Sebenernya iyan lebih seneng kalau nunu jalesveva tinggal di cilacap karena, iyan sendiri tinggal di kebumen.
**** Panco : "Lo kok kebumen? bukannya Jatinangor - Jawa barat?"
**** penulis : ya namanya juga tinggal serah die geh !" wkwkwkwkwkw
"Yan kita kabur aja yuk!"Ajak nunu ditengah kebingungannya. Iyan kaget mendengar kata² yang barusan di ucapkan oleh bibir mungil itu.
"Kabur!" tanya iyan kaget.
Yang ditanya cuma anggukan kepalanya.
"Kok nu punya pikiran kayak gitu?" tanya iyan gak percaya.
"Udah jangan banyak tanya pokoknya nu mo pulang kerumah mama nu ja" jawabnya berdiri lalu berjalan melangkah kekamarnya. Tak lama kemudian dia telah kembali dengan membawa ransel.
"Kamu nekad nu!" Iyan meyakinkan penglihatannya. Kali ini dia anggukan kepalanya mantap.
"Nu ...!" Iyan menghampiri nunu. "Kamu gak mau semua orang yang ada di sini bingung nyariin nu kan?"
"Yan ...!" Kembali nunu menepis tangan iyan yang bersandar di pundaknya. Lalu kembali melemparkan pantatnya di kursi dengan malasnya.
"Selama inipun mereka gak pernah peduli sama nu!" katanya sambil melemparkan pandangannya jauh keluar jendela. "nu yakin kali inipun mereka gak bakalan peduli".
Karena terus di desak dan dengan di dorong oleh keinginan yang luhur. akhirnya Hati iyan pun luluh. Saat itu juga mereka bergegas meninggalkan rumah menuju stasiun Cilegon. Di stasiun Cilegon mereka menunggu kedatangan kereta sore menuju Tanah Abang setelah sebelumnya mereka membeli karcis tentunya.

Kamis, 24 Desember 2009

Satukan Cinta Part 2


Bandung - Jakarta -cilegon balik lagi Jakarta.
**** Panco : "busyet ni trayek pa'an ya? bus lorena bukan bajaj apa lagi he ...he...he..."
**** Penulis :"???"
Mereka tiba di Tanah abang menjelang petang. Kali ini stasiun tanag abang begitu ramai. Sembilan gerbong kereta api beserta lokomotifnya siap parkir dengan berjubal penumpang yang naik turun menunggu keberangkatan.
"nu, duitku nipis" ucap iyan
"yan,nu juga lupa gak bawa duit.!" jawab nunu gak kalah panik. "trus gimana ya yan?"
Ditengah kepanikannya mereka berdua dikagetkan dengan suara teguran seseorang di belakang.
"Mau kemana mas?" tanyanya
Keduanya saling memandang bergantian, kemudian kembali memandang kearah asal suara tadi.
"Mau ke jawa bang" jawab iyan singkat.
"Ooo ..." angguknya. "Sama aku juga mau ke solo"
"Keretanya uyang mana ya bang?" tanya iyan kemudian
"Ya yang ini ... !" tunjuknya. "lo udah beli karcis?" iyan gcuma gelengkan kepalanya.
"Wah sama dong!" serunya girang "kita bareng aja ya kan satu kereta?!
"Boleh" iyan dan nunu anggukan kepala berbarengan.
"Gini bang, abang kan bawa gitar. Gimana kalu kita ngamen aja?!" ajaknya
Iyan memandang kearah nunu meminta persetujuan darinya.
"Gimana nu?" tanya iyan. Sementara yang ditanya cuma angkat bahu
"Gini lo bang, kita berdua yang ngamen sedangkan mbaj ini duduk aja dulu."
Iyan kembali menatap kekasihnya.
"ya ga papa yan"
"Oke ...! jadilah" girangnya " o ...ia namaku parmin"
"Iyan"
"Nunu"
Mereka bertiga naik keatas gerbong kereta. Sementara itu peluit panjang terdengarmelengking tanda kereta hendak berangkat meninggalkan stasiun tanah abang.

**********************

Karanganyar sebuah kota kecil, kota kecamatan di kabupaten kebumen - jawa tengah kota kecil yang asri kota yang penuh kenangan untuk mereka berdua. Masa - masa saat dulu mereka sekolah, dimana Nunu Jalesveva adalah kakak kelas dari iyan "JV" Syamaran. Diamana saat - saat masa penerimaan siswa baru, AcaraMOS sekolah dan masih banyak kenangan tertanam di hati masing² yang kini menjadi prasasti cinta mereka.
"Nu kita dah sampai"
"Iya yan" jawab nu sambil menguap
"Masih ngantuk nu?"
"he ...ehm" jawabnya sambil anggukan kepala
"Ya udah kita langsung aja, kita istirahat di rumah abis itu baru kita ke cilacap"
Dengan menyewa sebuah becak mereka menuju rumah mama iyan. Seorang ibu yang di ceraikan oleh suaminya karena sang suami mata katarakan.
**** Panco "????"
**** Penulis : "Maaf gue ralat mata keranjang"
**** Panco :"Instruksi!"
**** Penulis :"Silahkan"
**** Panco :"Kata bang iwan yang ada tu mata indah bola pingpong?"
**** Penulis :"Bisa aja lo co"

****************************

Detik berlalu berganti menit. Siangpun di selingi malam, tak terasa tiga hari berlalu setelah iyan mengantarkan nunu ke cilacap. Sore itu iyan sedang berada di salon mama nya"FANNY" saloon. saat sedang asyik tiduran dia di bangunkan oleh belaian lembut tangan seorang wanita yang lembut.
"Nu ..." sontak iyan kaget dan langsung dalam keadaan posisi duduk.
**** Panco :"Jaahhh ...! Posisi"
**** Penulis :Diem lo co !"
"Kapan datang nu?" tanya iyan kemudian. "Sama siapa ?" sambungnya. Yang di tanya cuma diam membisu, lalu dia bangkit berdiri yang di ikuti iyan dari wajahnya terlihat kalau dia sedang muram.
"Kamu ..." bentak sebuah suara, dan saat itu juga. "Pllaaakkkk ...!" sebuah tamparan mendarat di pipi kirinya.
"Oom ... !" iyan meri9ngis sambil memegangi pipi kirinya yang sedikit perih, pedas, manis hehehehehe ....
**** Panco :" ????"
"Pa ... !" nunu pun tak kalah kagetnya. " Apa - apaan papa ini?!"
"Diam kamu nu ... !" sambil menunjuk kearah mukanya. "Apa maksudmu dengan membawa kabur anakku ?" tanya Oom munawir kemudian dengan geram ke arah iyan.
"Pa ...!"
"Diam !"" potong Oom munawir. "Papa gak tanya kamu !"
"Tapi pa, bukan iyan yang ngajak kabur tapi nu yang minta iyan anterin nu pulang kerumah mama" terangnya panjang lebar sambil erisak, kedua mata beningnya lembab dan berair.
"Kamu ... !" Oom munawir menghampiri anaknya sambil tangan kanannya di angkat hendak menampar. tapi sebelum itu terjadi iyan sudah lebih dulu menangkap tangan itu.
"Lepaskan ... !" gertak Oom munawir "Ini bukan urusanmu"
"Maaf Oom tentu saja ini jadi urusan say, karena masalah ini di tempat saya dan saya penyebab semua ini"
"O ..." sinisnya "Kamu nyadar yan?"
"Iya Oom" angguknya
"Trus kamu mau apa?"
"Sebelumnya saya minta maaf Oom, ini semua saya lakukan karena saya mencintai nunu Oom" jawab iyan mantap. "Apapun demi nunu Saya akan melakukannya Oom" Sambungnya.
Oom munawir angguk - anggukan kepalanya.
"Meskipun nunu nyuruh kamu minum racunpun bakal kamu lakukan?"
Iyan anggukan kepalanya mantap.
"Gila ... ini gila" gerutunya sambil geleng - geleng kepala. kaya si komo.
"Ini bukan gila oom, tapi pengorbanan"
"Pengorbanan kamu bilang!" Masih dengan geramnya. "pengorbanan cinta, memang kamu mau kasih makan anaku dengan cinta?"
Yang ditanya gelengkan kepalanya.
"Jangan harap kamu bisa dapetin anaku" sengitnya "Lihat diri kamu kerjaannya cuma ngeband - ngebend gak ada hasilnya, tampang aja urakan kaya gak ke urus gitu mo sama ... "
Sakit hati iyan mendengar apa yang telah di ucapkan oom munawir papanya nunu. Iyan terduduk lesu tanpa semangat lagi dalam hidupnya. Dunia ini menjadi gelap. Semuanya seakan berakhir detik itu juga.
**** Panco :" Al ...lah cemen lu yan !"
**** Penulis :"Panco ! lo belom pernah rasain gimana sakitnya bila cinta ini tak dapat memiliki ya?"
**** Panco :"Denger ya ! laluna bernyay. Dunia belom berakhir bila kau putuskan aku ..."
**** Penulis :" ???"
**** Panco :"ungu juga cerita. Mungkin suatu saat nanti kaupun akan mengerti, bahwa cinta tak meski harus bersama ... "

*********************


Bandung kota modenya indonesia atau dikenal dengan sebutan lainnya yaitu Paris van java, kota kembang, kota parahyangan dengan gadi²nya mojang priangan anu gareleuis tea.
***** Panco :" peuyeum ... peuyeum !"
***** Penulis :"gandeng co ! kos nu dagang weh"
***** Panco :"Peuyeum mang ?! peuyeum bandung amis pisan, komo mun peuyeumpuan nana ...
***** Penulis :"????"
Lengkingan suara guitar elektrik terdengar menyanyat telinga mengiris bagai sembilu menusuk hati. Terdengar begitu sendu mencerminkan hati sang guitaris.
"Brreeennnnkkkkk ... ! Ngggggggggg ... !"
"Kenapa lo yan?"! tanya salah seorang disana. Iyan gelengkan kepalanya, lalu beranjak keluar dari studio musiknya.
"Kenapa iyan kie?" tanya salah seorang di belakang drum. Yang di tanya cuma angkat bahunya.
"Brraaakkkk ... !" terdengar pintu kamar dibanting.
Semua yang ada didalam studio tercengang kaget. Serempak semuanya sambila angkat bahunya masing - masing. Salah seorang menutup kembali pintu studio tak lama merakapun kembali sibuk dengan latihannya.
Sementara iyan didalam kamarnya merenung seorang diri. Matanya sayu, lembab, dan berair. Dalam benaknya berkecamuk peperangan hati dan pikiran.
"Gue harus bangkit !" gumamnya bersemangat sambil mendenguskan nafas panjangnya. Lalu dia berdiri menghampiri meja tulisnya. Mengeluarkan kertas dan pena dari dalam lacinya. Tangannya mulai bergerak menuliskan sesuatu diatas kertas putih yang tanpa noda. Satu dua lembar kertas telah menjadi korban perasan (maaf remasan) tangannya hingga menyerupai bulatan sebuah bola basket.
***** Panco :"busyet ...! gak kiora² ne penulis!"
***** Penulis :"Plleeettttaaaaakkkkkk!"
"Fuuiiihhhh ..."Dengusnya. "Akhirnya jadi juga" girangnya sambil berlari meninggalkan kamarnya menuju studio musiknya.
"Yukie, Seva, Erris, Seff !" teriak iyan memanggil teman se bandnya
"Gue punya lagu baru"
"Mana ...?!" tanya mereka kaget
"Ini !" jawab iyan sambil menunjukansebuah kertas gengaman tangannya.
"Gue mainin dolo truz elo semua nyimak Ok brooo ...!"
"Ziippp ...!"
Iyan mengambil guitar bolongnya. Jari - jarinya mulai memetik snar - snar gitar. Sementara yang lain serius mencermati dan menghayatinya.



* SATUKAN CINTA *
Cipt : Panco

Int : Am F G E


Am Dm
Cinta ... ku untuk dirimu
G C
Tak pernah akan berakhir
F Dm
Meski rintangan kan menghadang
E
Kita langkah bersama

Am Dm
Tuhan ... didalam doaku
G C
Satukan cinta dalam hati ini
F Dm
Hanyalah dirimu yang bisa mengerti
E
Isi hatiku ini

Reff :
Am
Karna kau aku ada
G C
Karna kau aku hidup
Dm
Didalam hidupku
E
Kaulah s'gala - galanya


Am
Jangan pergi dariku
G C
Jangan kau tinggalkanku
Dm
Karna ku takan mampu
E
Hidup tanpa dirimu


Int : Am F G C
F Dm E

choruz :

F G C
Cinta ... ini yang kita jaga
Dm E
Hati harus saling percaya

Back to : reff 2X


"Gimana ?" tanya iyan di akhir lagu.
"Oke !" serempak sambil mengacungkan ibu jarinya bangga.
"Kita bikin demo track sekalian sama lagu biadadari paginya gimana ?"
"Cocok ! Akur ! Setuju "
Merekapun mempersiapkan diri mencoba bikin album demo track. Meski baru dua lagu yang di demokan, mereka merasa bannga dengan hasil karya, kreasi, kreatifitas cipta mereka. Dibawah logo JALESVEVA band mereka berjanji dalam satu tujuan untuk mewujudkan cita - citanya bergabung dalam dunia musik Indonesia bersama band - band senior sebelum mereka.


**************


Tank's for all :
Anak² yang biasa nongkrong di shark Net. Udah ga gangguin gue bikin tulisan ini (masalahnya gue tulis ini di warnet wkwkwkwkwkwk)
I'm sory my bini (bojo, pamajikan,istri) papa gak bermaksud membuka kenangan lalu. tapi ini memang inspirasi dari lagu satukan cintanya papa.
Saat ini aku jalani kehidupanku bersamamu dan saat ini ya kamu yang aku sayangi.

;;